Selasa, 15 Maret 2011

Valid Hasyimi 15409047

Skill Dasar Berorganisasi
Banyak orang sering terjun ke dalam kepanitiaan, namun tidak banyak yang memiliki pikiran terbuka dan arif untuk belajar kembali tentang dasar-dasar organisasi. Berikut teori dasar kemampuan manajemen berorganisasi. Semoga bermanfaat.
Planning : merupakan proses merencanakan kegiatan. Proses ini merupakan pijakan awal bagi suatu organisasi untuk membuat kegiatan. Pada fase ini, minimal sudah terbayang tujuan kegiatan dan gambaran bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan. Setidaknya ada pembahasan kepada panitia yang akan bekerja tentang gambaran kegiatan. Dari diskusi tersebut akan didapatkan kritik dan masukan yang akan lebih menyempurnakan rencana yang ada. Seperti kata pepatah, gagal merencanakan sama halnya dengan merencanakan kegagalan. So, be careful.
Organizing : Fase ini merupakan fase pembagian tugas, perincian rencana awal, dan penempatan orang-orang sesuai dengan kemampuannya. The right man on the right place, inilah prinsip yang harus dipegang kuat agar kinerja panitia dapat berjalan dengan baik. Hal yang tidak kalah penting untuk diperiksa yaitu kesediaan untuk mengemban amanah tersebut, karena bagaimanapun ahlinya seseorang kalau dia tidak bersedia untuk diberi amanah maka hasilnya akan lebih buruk daripada orang yang kurang ahli namun memiliki kemauan kuat untuk mengemban amanah tersebut. Rencana awal yang telah disepakati akan dirumuskan lebih detail untuk mendapatkan konsep yang lebih matang dan siap untuk dilaksanakan.
Actuating : Nah, disinilah yang disebut sebagai tahap eksekusi atau pelaksanaan. Setelah rencana dan konsep acara matang, maka eksekusi dari rencana-rencana tersebut harus berjalan dengan semestinya. Mungkin di lapangan akan terdapat dinamika yang tidak terduga, Nah disinilah kekompakan tea dibutuhkan untuk menghasilkan solusi terbaik dari permasalah yang ditemui di lapangan. Peran dari kepemimpinan yang kuat sangat dibutuhkan disini. Kemampuan membuat keputusan yang cepat dan tepat sekaligus kedisiplinan anggota untuk mematuhi keputusan pimpinan akan sangat dibutuhkan agar team tetap solid. Kecenderungan yang ada, sebagian besar kepanitiaan kurang flexible terhadap dinamika lapangan dan terlalu kaku terhadap rencana yang dibuat. Hal ini akan menjadi sangat salah pada kondisi tertentu.
Controlling : Seperti yang kita tahu bahwa sistem pengawasan mutlak dibutuhkan dalam kegiatan. Tapi jangan salah, sistem kontrol tidak dilakukan hanya di akhir kegiatan saja atau kita sering menyebutnya sebagai evaluasi. Saya tegaskan lagi, ini benar-benar sangat salah. Sistem kontrol harus dilakukan setiap saat mulai dari perencanaan sampai kegiatam tersebut selesai. Hal-hal yang sekiranya salah harus diperbaiki saat itu juga, bukan menunggu evaluasi karena itu tidak akan berarti apa-apa, the game is over. Oleh karena itu, semua pihak bertugas menjadi pengawas termasuk panitia pelaksana itu sendiri dan memperbaiki segala sesuatu yang salah saat itu juga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar